TCP/IP Versi 4

TCP/IP Versi 4
Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambah suatu alat yang disebut sebagai antarmuka jaringan (network interface). Jenis antarmuka jaringan ini bermacam-macam tergantung pada media fisik yang digunakan untuk mengirimkan data tersebut.
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang dirancang untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada WAN, terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung-jawab atas bagian-bagian tertentu komunikasi data. TCP/IP bukan hanya protokol yang dijalankan oleh internet, tetapi juga protokol yang digunakan pada jaringan intranet. TCP menyediakan kehandalan transmisi data antara client dan server apabila data hilang atau diacak, TCP memicu transmisi ulang sampai galat terkoreksi. IP menjalankan paket data dari simpul ke simpul, mengdekode alamat dan rute data ke tujuan yang ditunjuk. Lapisan pada TCP/IP :
·          Lapisan Aplikasi
·         Lapisan Transport
·         Lapisan Internet
·         Lapisan Akses Jaringan
Protokol TCP/IP merupakan protokol standar yang digunakan dalam jaringan komputer global yang dikenal dengan internet. Protokol TCP/IP terdiri dari 4 layer yaitu: aplikasi, transport, internet dan network interfacephysical. Protokol TCP/IP dibangun mengikuti model referensi OSI (open system interconnect). Protokol TCP pada layer transport dan protokol IP pada layer network menjadi tulang punggung komunikasi data pada protokol TCP/IP. Untuk memahami bagaimana data dikirimkan sampai ke tujuan, kita perlu "menguliti TCP/IP" sehingga kita memahami proses pengiriman data tersebut.

Network Service, Arsitektur dan Komunikasi Data

Network Service, Arsitektur dan Komunikasi Data
Pengertian Network
Jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang terhubung yang mana terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya seperti: kabel, switch, HUB, router, dll yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Jenis Network Service
Terdapat empat jenis network service:

   1. User management
       terdiri dari berbagai macam layanan, dari pembuatan user name dan password sampai dengan alokasi hak rights, privileges, dan access.Sebagai contoh, jika terdapat seorang karyawan baru, maka network administrator perlu membuatkan sebuah akun baru (dengan hak akses yang telah ditentukan) untuk dapat mengakses jaringan.

    2.  Email
      merupakan salah satu tipe network service yang mungkin telah seringkali Anda gunakan. Dengan menggunakan layanan email, Anda dapat berkomunikasi – berkirim pesan dengan pengguna jaringan lainnya secara mudah

 3. Shared printing
akan memungkinkan Anda untuk berbagi penggunaan printer pada jaringan, sehingga semua pengguna jaringan memiliki akses pada printer yang sama.

4. System administratio
Merupakan  kemampuan untuk mengontrol semua workstation dari sebuah lokasi pusat. Tanggung jawab system administration dipegang oleh seseorang yang memiliki predikat sebagai network administrator


Protokol komunikasi komputer
          Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur pertukaran informasi antar komputer melalui suatu medium jaringan mendefinisikan Syntax : susunan, format, dan pola bit serta bytes. Semantics : Kendali sistem dan konteks informasi (pengertian pola bit dan bytes). Suatu sistem komunikasi data yang kompleks tidak menggunakan satu protocol. Menggunakan sekelompok protokol (protocol suite /protocol familiy). Mengapa perlu protocol suite? Menangani beragam masalah yang timbul ketika mesin berkomunikasi melalui suatu jaringan data Hardware failure, Network congestion, Packet delay or loss, Data corruption, Data duplication or inverted arrivals. Akan sulit membuat satu protokol tunggal yang menangani masalah-masalah di atas

B.   Open System Interconnection (OSI) Reference Model
Dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984. Model referensi OSI adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, masing-masing layer mempunyai fungsi tertentu. Setiap layer adalah self-contained à fungsi yang diberikan ke setiap layer dapat diimplementasikan secara independent àUpdating fungsi suatu layer tidak akan mempengaruhi layer yang lain. OSI memungkinkan interkoneksi komputer multivendors.



C.   Interaksi antar layer OSI

·         Interaksi dengan layer di atasnya
·         Interaksi dengan layer di bawahnya
·         Interaksi dengan layer peer di sistem yang berbeda


D.   Physical Layer
Mengirimkan dan menerima data mentah pada media fisik . Prosedural : pengkodean bit untuk transmisi, full-duplex atau half-duplex, prosedur untuk memulai dan menghentikan transmisi. Mendeteksi dan melaporkan status saluran dan error (misal : adanya collision). Karakteristik elektris : level tegangan, timing, redaman yang diperbolehkan . Karakteristik mekanik : ukuran dan bentuk konektor, jumlah pin, tipe kabel dan spesifikasinya .Contoh : RS232C

E.   Data Link Layer
Medium access control (MAC): Menyediakan aliran data yang bebas kesalahan bagi network layer, mendeteksi/mengoreksi kesalahan akibat transmisi. Menerima data dari layer yang lebih atas dan merubahnya menjadi aliran bit untuk ditransmisikan oleh layer fisik. Pada proses penerimaan, merubah aliran bit menjadi frame. Menambahkan kode untuk sinkronisasi, deteksi kesalahan . Menyediakan mekanisme untuk menangani kehilangan (lost), kerusakan, atau duplikasi frame. Pengalamatan fisik

F.    Network Layer
Fungsi : Merutekan paket , Mengendalikan kongesti , Melaksanakan internetworking. Contoh: Open Shortest Path First (OSPF), Routing Information Protocol (RIP), dsb.

G.   Transport Layer
Menerapkan layanan transport data andal yang transparan terhadap upper layers . flow control, multiplexing, manajemen virtual circuit, serta error checking & error recovery. End-to-end. Contoh : Transmission Control Protocol (TCP), Name Binding Protocol (NBP), OSI transport protocol

H.   Session Layer
Membentuk, me-manage, dan memutuskan session komunikasi antara entitas presentation layer . Session komunikasi terdiri atas permintaan layanan (service request) dan tanggapan layanan (service response) yang terjadi antara aplikasi yang berlokasi pada device jaringan yang berbeda . Contoh : CCITT X.225

I.     Presentation Layer
Fungsi pengkodean dan konversi untuk data dari application layer à menjamin data yang berasal dari application layer suatu sistem dapat dibaca oleh application layer  di sistem yang lain. Contoh : Format representasi data: EBDIC, ASCII, Skema kompresi : QuicTime, MPEG, Enkripsi

J.    Application Layer
Layer OSI yang paling dekat dengan end user . Berinteraksi dengan aplikasi perangkat lunak yang menerapkan suatu komponen untuk berkomunikasi . Fungsi : Menentukan partner komunikasi , Menentukan ketersediaan resource , Sinkronisasi komunikasi . Contoh : Telnet, FTP, SMTP (TCP/IP suit), OSI Common Management Information Protocol (CMIP)

K.   Internet (TCP/IP) protocol stack
·         application: mendukung aplikasi jaringan ( ftp, smtp, http)
·         transport: transfer data antar aplikasi  (tcp, udp )
·         network: merutekan datagrams dari sumber ke tujuan (ip, routing protocols)
·         link: transfer data antar elemen jaringan (ppp, ethernet )
·         physical: pengiriman bit-bit pada medium transmisi



L.    Layering: logical communication
Setiap layer: terdistribusi , Setiap entitas menerapkan fungsi layer pada setiap node, Setiap entitas melakukan pertukaran messages dengan peer-nya . Layering: logical communication . Mis.: transport . Menerima data dari aplikasi . Menambahkan pengalamatan, dan mekanisme pengujian sehingga terbentuk “datagram”.  Mengirimkan datagram ke peer layer. Menunggu ack dari peer.

Subneting

Subnetting

Subnetting
                Subnetting adalah pembagian suatu jaringan menjadi lebih kecil untuk mempermudah dalam pengelolaan jaringan. Subnetting dapat menjadi solusi untuk mengurangi adanya tubrukan dalam jaringan, kemudian juga efisiensi, dan pengoptimalan dalam proses pengiriman data dalam jaringan.
Subnetmask
                Jaringan bisa dibagi menjadi beberapa jaringan kecil dengan membagi IP address dengan pembaginya yang disebut sebagai subnetmask atau biasa disebut netmask. Netmask memiliki format sama seperti IP address. Setiap subnet ditentukan dengan menggunakan subnetmask bersama-sama dengan no IP
Subnet mask notasi
                Ada dua bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR (Classless Internet Domain Routing) notasi. Kedua versi dari notasi menggunakan alamat dasar (atau alamat jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan,
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP. Tabel di bawah ini berisi beberapa subnet mask default:

Cara Menghitung Subnet
a.  Menggunakan static subnetting.
                Jika semua subnetwork dalam satu jaringan menggunakan subnet mask yang sama, hal itu disebut sebagai 'Static Length subnetting.
Keuntungan Statis subnetting:
1)  Mudah untuk mengkonfigurasi.
2) asli IP routing hanya mengerti subnetting statis
b. Menggunakan variable length subnetting
Jika subnetwork yang berbeda dalam satu jaringan menggunakan mask subnet yang berbeda, hal itu disebut sebagai panjang variabel subnetting
Keuntungan dari Subnetting Variable Length:
1) addressess Ip dialokasikan tergantung pada   jumlah host hadir dalam subnetwork.
2) addressess ip host yang tersedia secara efisien digunakan dan tidak sia-sia
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk :
                1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhk an dan merubahnya menjadi biner.
                2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1.
                3. Jumlah bit hostID baru adalah HosTID lama dikurangi jumlah bit nomor 2.
                4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan                NetIDLama.
b. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
                1. Ubah IP dan netmask menjadi biner.
                2. Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
                3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner  pada nomor 1.
                4. Ubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan           nomor 3.

TCP/IP Versi 4 dan Versi 6

TCP/IP Versi 4 dan Versi 6

PENGERTIAN TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluargaUNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board(IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan olehIETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
  1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
  2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
  3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
Protokol (komputer)
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputerProtokol dapat diterapkan pada perangkat kerasperangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:
  • Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
  • Melakukan metoda “jabat-tangan” (handshaking).
  • Negosiasi berbagai masam karakteristik hubungan.
  • Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
  • Bagaimana format pesan yang digunakan.
  • Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
  • Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
  • Mengakhiri suatu koneksi.
Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat darikomputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4
berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP versi 6.
Kriteria
Panjang alamat
32 bit
128 bit
Jumlah total host (teoritis)
232=±4 miliar host
2128
Menggunakan kelas alamat
Ya, kelas ABCD, dan E.
Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat.
Tidak
Alamat multicast
Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
Alamatbroadcast
Tidak ada
Alamat yang belum ditentukan
0.0.0.0
::
Alamatloopback
127.0.0.1
::1
Alamat IP publik
Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)
Alamat IPv6unicast global
Alamat IP pribadi
Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritasInternet
Alamat IPv6unicast site-local(FEC0::/48)
Konfigurasi alamat otomatis
Ya (APIPA)
Alamat IPv6unicast link-local(FE80::/64)
Representasi tekstual
Dotted decimal format notation
Colon hexadecimal format notation
Fungsi Prefiks
Subnet mask atau panjang prefiks
Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS
A Resource Record (Single A)
AAAA Resource Record (Quad A)
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluargaUNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board(IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan olehIETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
  1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
  2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
  3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
Protokol (komputer)
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputerProtokol dapat diterapkan pada perangkat kerasperangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:
  • Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
  • Melakukan metoda “jabat-tangan” (handshaking).
  • Negosiasi berbagai masam karakteristik hubungan.
  • Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
  • Bagaimana format pesan yang digunakan.
  • Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
  • Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
  • Mengakhiri suatu koneksi.
Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat darikomputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4
berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP versi 6.
Kriteria
Panjang alamat
32 bit
128 bit
Jumlah total host (teoritis)
232=±4 miliar host
2128
Menggunakan kelas alamat
Ya, kelas ABCD, dan E.
Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat.
Tidak
Alamat multicast
Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
Alamatbroadcast
Tidak ada
Alamat yang belum ditentukan
0.0.0.0
::
Alamatloopback
127.0.0.1
::1
Alamat IP publik
Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)
Alamat IPv6unicast global
Alamat IP pribadi
Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritasInternet
Alamat IPv6unicast site-local(FEC0::/48)
Konfigurasi alamat otomatis
Ya (APIPA)
Alamat IPv6unicast link-local(FE80::/64)
Representasi tekstual
Dotted decimal format notation
Colon hexadecimal format notation
Fungsi Prefiks
Subnet mask atau panjang prefiks
Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS
A Resource Record (Single A)
AAAA Resource Record (Quad A)

Routing Statis

Routing Statis

Konsep Routing Statis
Routing statis terjadi jika kita secara manual menambah route-route di routing table dari setiap router. Terdapat pro dan kontra terhadap routing statis, tetapi itu juga berlaku untuk semua proses routing
Konsep dasar routing statis adalah sebagai berikut :
1.      Digunakan untuk pengaturan jalur antar network seqment berdasarkan IP address tujuan(asal) pada osi layer network
2.      Tiap network seqment mempunyai subnet network yang berbeda-beda
3.      Memunkinkan kita melakukan pemantauan dan pengelolaan jaringan yang lebih baik
4.      Lebih aman (firewall filtering lebih mudah)
5.      Trafik broadcast hanya konsentrasi di setiap subnet.

.Pengertian Routing Statis

Routing bisa diartikan sebagai proses membawa packet data dari satu host ke host yang lain tetapi berbeda subnet.

Informasi yang Dibutuhkan Router
7  Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat host yang akan dirouting
7  Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
7  Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
7  Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
7  Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Sedangkan Routing Statis adalah Rute Statik adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP “internetwork”. Rute Statik menjadi sangat penting jika software IOC Cisco tidak bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat berguna untuk membuat “gateway” untuk semua paket yang tidak bisa di”routing”.(default route).

Cara Kerja Routing statis
Cara kerja routing statis dapatdibagi menjadi 3 bagian:
a.        Administrator jaringanyang mengkonfigurasi router
b.      Router melakukanrouting berdasarkaninformasi dalam tabel routing
c.       Routing statis digunakan untuk melewatkanpaket data
Seorang administrator harus menggunakanperintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router denganrouting statis.

Administrator jaringan dari router Hoboken harus mengkonfigurasi routing statis ke jaringan 172.16.1.0/24 dan 172.16.5.0/24. Karena itu administrator memasukkan 2 perintah ke router. Administrative distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance semakin reliable rutenya. Oleh Karen itu rute dengan administrative distance yang lebih kecil harus diberikan pertama kali sebelum administrative distance yang lebih besar diberikan. Default administrative distance saat menggunakan routing statis adalah 1. ketika interface luar dikonfigurasi sebagai gateway, routing statis akan ditunjukkan dalam tabel routing sebagai informasi yang “directly connected”. Untuk melihat informasi administrative distance digunakan perintah show ip route. Nilai dari administrative distance adalah antara 0 sampai dengan 255 yang diberikan setelah next-hop atau outgoing interface. Contoh:
waycross(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1 130




Tabel Router
v  Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.
v  Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly connected) di router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket.
v  Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk meneruskan paket.


Konfigurasi routing statis
Langkah-langkah untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah sebagai berikut:
a.       langkah 1 – tentukan dahulu frefix jaringan, subnet mask dan addres. Addres bisa saja interface local atau next hop addres yang menuju tujuan.
b.      Langkah 2 – masuk ke mode global configuration.
c.       Langkah 3 – ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti dengan address seperti yang sudah ditentukan di langkah 1.
d.      Langkah 4 – ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang telah ditentukan pada langkah
e.       Langkah 5 – keluar dai mode global configuration.
f.       Langkah 6 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.

Mengkonfigurasi Rute statik adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.
7  Perintah “ip route”
•      Perintah “ip route” digunakan untuk mengkonfigurasi sebuah rute statik dalam mode konfigurasi global.
7  ip route Command Syntax
•      Sintak untuk perintah “ip route” adalah sebagai berikut :
ip route network [mask] {address | interface}[distance] [permanent]
•      Parameter Perintah “ip route”
                        network : Network atau subnet tujuan
                        mask : Subnet mask
                        address : Alamat IP router Hop berikutnya.(IP address of next hop router)
                        interface : Nama interface yang digunakan untuk mencapai network tujuan. Interface dapat berupa interface point-to-point. Perintah tidak akan berfungsi jika interface adalah multiaccess (contoh “shared media Ethernet interface”).
                        distance (Optional) : Mendefinisikan “administrative distance”.
                        permanent (Optional) : Menyatakan bahwa rute tidak akan dihapus, ketika interface mati (shuts down).
Contoh Konfigurasi Rute Statik



•      Tugas rute statik untuk mencapai stub network 172.16.1.0 adalah melalui Router A karena hanya ini satu-satunya jalan untuk mencapai network 172.16.1.0.
•      Contoh rute statik:
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
          
ip route : Identifikasi rute statik
172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network
255.255.255.0 : Subnet Mask
172.16.2.1 : Alamat IP Router B
Catatan : Ini adalah sebuah rute “unidirectional”. Anda harus mengkonfigurasi rute dari arah/sisi lawan (Router B).
Default Route
Default route” adalah tipe rute statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.

Pada gambar di atas, Router B dikonfigurasi untuk meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak terdaftar secara eksplisit dalam routing tabel Router A.
Contoh “Default Route”
•      Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2
•      ip route : Menyatakan rute statik
0.0.0.0 : Rute ke “nonexistent subnet”(mencakup semua IP)
0.0.0.0 : Special mask mengindikasikan “default route”
172.16.2.2: Alamat IP Router A.
Keuntungan Dan Kerugian Routing Statis
Keuntungan Routing Statik
•      Meringankan kerja prosesor yg ada pd router
•      Tidak ada Bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi isi tabel routing antar router
•      Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya
Kerugian Routing Statik
•      Admin harus mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung jaringan
•      Jika terdapat penambahan/perubahan topologi jaringan admin harus mengubah isi tabel routing
•      Tidak cocok untuk jaringan yang besar